Butuh Iman Yang Besar? Ini Rahasianya!
Kalangan Sendiri

Butuh Iman Yang Besar? Ini Rahasianya!

Inta Official Writer
      2727

Lukas 7:9

"Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, imam besar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!""

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 100; Lukas 12; Yosua 11-12

Bertahun-tahun lalu, saya mempelajari kitab Matius dan Markus pada waktu yang sama di dua tempat yang berbeda. Saya pikir, pembelajaran tersebut ya bakalan seperti itu-itu saja, bahkan akan sedikit membosankan buat saya.

Siapa yang tahu kalau pembelajaran yang sering didengar dan saya pikir akan membosankan itu justru membuat saya terpesona. Tema dalam dua kitab tersebut difokuskan oleh Yesus mengenai iman.

Dalam Yohanes 6, Yesus mengkristisi para murid karena iman percayanya. Para murid panik setelah melihat mujizat yang telah dibuat oleh Yesus untuk memberi makan seribu orang. Kemudian, dalam Matius 14, Petrus melangkahkan kaki keluar kapal dan mencoba untuk berjalan di atas air. Namun, ketika pandangannya beralih dari Kristus, ia mulai tenggelam.

"Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"" (Matius 14:31).

Kisah dalam Lukas 7 merupakan contoh yang luar biasa soal iman percaya. Ada seorang Perwira yang meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya. Perwira tersebut mengutus orang-orangnya untuk meminta Yesus untuk datang karena ia percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan hambanya hanya dengan sepatah kata.

Respon Yesus terhadap iman perwira tersebut,

"Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" (Lukas 7:9).

Alkitab banyak menjelaskan bahwa iman menyelamatkan, dimana ini menjadi sesuatu yang disyukuri karena  saya telah menerimanya dari Kristus. Kalau tidak demikian, sampai detik ini, saya pasti masih terikat dengan dosa-dosa saya.

Jenis lain dari iman adalah iman yang dilakukan sehari-hari, percaya bahwa TUhanlah yang punya kuasa atas segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Iman inilah yang seringkali kesulitan untuk kita lakukan.

Coba saja kalau ada salah seorang anggota keluarga kita yang sedang mengalami masa kristis. Apakah kita percaya kalau Tuhan mampu menyembuhkan? Mungkin? Kita meminta yang terbaik dari Tuhan, tetapi kita juga sekaligus mendikte bagaimana cara yang terbaik ini harus terjadi.

Dalam buku Paul Miller yang berjudul A Praying Life, ia menuliskan mengenai datang kepada Tuhan seperti anak-anak. Tidak berpura-pura, tidak penuh dengan kemunafikan. Dan itulah yang seharusnya kita lakukan.

Datang kepada Tuhan dan memohon TUhan untuk menyembuhkan orang tersebut. Saya tidak akan bisa melakukan apa pun tanpa Tuhan, sehingga kita percaya kalau Tuhan yang akan menyembuhkan anggota keluarga kita tersebut.

Coba bayangkan.

Seberapa percaya kita kalau Tuhan akan menyembuhkan? Saya sendiri percaya kalau Tuhan akan menyembuhkan.

Karenanya saya datang pada Tuhan dan memohon kepadanya.

Bagaimana dengan iman percayamu? Apakah kamu membutuhkan iman yang menyelamatkan? Maka mintalah pada Tuhan. Butuh iman dalam menjalani keseharian kita? Mintalah pada Tuhan.

Mengenai hikmat, berikut tertulis dalam Yakobus 1:5-6,

"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.”

Jadi, saya akan memulai hikmat etrsebut dari situ dan mendalaminya. Tentu saja, saya juga akan percaya kepada Tuhan sepenuhnya.

Kita semua punya kekuatiran dan keraguan akan apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan kita. Iman percaya itu penting, karenanya kita perlu uluran tangan Tuhan untuk hal ini.

Hak Cipta © 2019 Pauline Hylton, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami